Cara Mudah Membuat Menubar dan SubMenu di Blog


Setelah kemarin saya membuat postingan tentang bagaimana cara membuat menubar di template klasik, kali ini saya kembali dengan judul Cara Mudah Membuat Menubar dan SubMenu di Blog. Membuat submenu bukanlah hal yang mudah tetapi dengan postingan ini saya rasa hal ini akan terasa mudah dan tidak menjadi hal sulit. Bagaimana cara membuatnya? Langsung saja anda ikuti langkah-langkah berikut :
1. Login pada blogger
2. masuk ke halaman Template
3. Edit HTML lalu Lanjutkan
4. Klik centang pada Expand Template Widget
5. Cari kode ]]></b:skin> (gunakan ctrl+f)
6. Pasang kode di bawah ini di atas kode ]]></b:skin>
#navbarmenu{width:930px; float:left; font-size:12px; color:#FFF; font-weight:bold; margin:0 auto; padding:0 auto} #nav{margin:0; padding:0} #nav ul{float:left; list-style:none; margin:0; padding:0} #nav li{list-style:none; margin:0; padding:0; background:none} #nav li a, #nav li a:link, #nav li a:visited{color:#992211; display:block; font-weight:normal; text-transform:normal; margin:0; padding:5px 15px 5px} #nav li a:hover{background:#4a4d4c; color:#FFF; margin:0; -moz-border-radius:8px; padding:5px 15px 5px; text-decoration:none} #nav li li a, #nav li li a:link, #nav li li a:visited{background:#FFF; -moz-border-radius:8px; width:150px; color:#992211; font-weight:normal; text-transform:normal; float:none; margin:0; padding:5px 10px 5px 15px; border-bottom:1px solid #4a4d4c; border-left:1px solid #4a4d4c; border-right:1px solid #4a4d4c} #nav li li a:hover{background: #4a4d4c; color:#FFF; padding:5px 10px 5px 15px} #nav li{float:left; padding:0} #nav li ul{z-index:9999; position:absolute; left:-999em; height:auto; width:170px; margin:0; padding:0} #nav li ul a{width:140px} #nav li ul ul{margin:-25px 0 0 171px} #nav li:hover ul ul, #nav li:hover ul ul ul, #nav li.sfhover ul ul, #nav li.sfhover ul ul ul{left:-999em} #nav li:hover ul, #nav li li:hover ul, #nav li li li:hover ul, #nav li.sfhover ul, #nav li li.sfhover ul, #nav li li li.sfhover ul{left:auto} #nav li:hover, #nav li.sfhover{position:static}
7. Selanjutnya cari kode <div id="content-wrapper">
8. Pasang kode di bawah ini di Atas kode yang bercetak tebal pada no 7 
<div id='menu'>
<div id='menu-wrap'>
<div id='navbarmenu'>
<ul id='nav'>
<li><a href="http://istiawanblog.blogspot.com">Home</a></li>
<li><a href="http://istiawanblog.blogspot.com/search/label/artikel">Artikel</a>
<ul>
<li><a href="http://istiawanblog.blogspot.com/search/label/tips%20karir">Tips Karir</a></li>
<li><a href="http://istiawanblog.blogspot.com/search/label/kesehatan">Kesehatan</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="http://istiawanblog.blogspot.com/search/label/tutorial">Tutorial Blog</a></li>
</ul>
</div>

9. Simpan Template dan lihat hasilnya

Keterangan :
  • Ganti tulisan yang berwarna Merah dengan url link menubar yang diinginkan, misal: link postingan, link kategori, link halaman statis atau lainnya 
  • Ganti tulisan berwarna Biru dengan tulisan judul menubar tersebut, seperti: Home, Artikel, Tutorial atau lainnya


RELATED POST :

SINGA PADANG PASIR PEJUANG MUSLIM DI PERANG SALIB

Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi. Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya dekat Danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M, ketika ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit. Saat itu, baik ayah maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk untuk kota Mousul, Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah BalbekLebanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Balbek dan menjadi pembantu dekat Raja Suriah Nuruddin Mahmud. Selama di Balbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari teologi Sunni selama sepuluh tahun, dalam lingkungan istana Nuruddin. Pada tahun 1169, Shalahudin diangkat menjadi seorang wazir (konselor).
Di sana, dia mewarisi peranan sulit mempertahankan Mesir melawan penyerbuan dari Kerajaan Latin Jerusalem di bawah pimpinan Amalrik I. Posisi ia awalnya menegangkan. Tidak ada seorangpun menyangka dia bisa bertahan lama di Mesir yang pada saat itu banyak mengalami perubahan pemerintahan di beberapa tahun belakangan oleh karena silsilah panjang anak khalifah mendapat perlawanan dari wazirnya. Sebagai pemimpin dari prajurit asing Syria, dia juga tidak memiliki kontrol dari Prajurit Shiah Mesir, yang dipimpin oleh seseorang yang tidak diketahui atau seorang Khalifah yang lemah bernama Al-Adid. Ketika sang Khalifah meninggal bulan September 1171, Saladin mendapat pengumuman Imam dengan nama Al-Mustadi, kaum Sunni, dan yang paling penting, Abbasid Khalifah di Baghdad, ketika upacara sebelum Salat Jumat, dan kekuatan kewenangan dengan mudah memecat garis keturunan lama. Sekarang Saladin menguasai Mesir, tapi secara resmi bertindak sebagai wakil dari Nuruddin, yang sesuai dengan adat kebiasaan mengenal Khalifah dari Abbasid. Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir ulang kekuatan militer, dan mengikuti nasihat ayahnya, menghindari konflik apapun dengan Nuruddin, tuannya yang resmi, sesudah dia menjadi pemimpin asli Mesir. Dia menunggu sampai kematian Nuruddin sebelum memulai beberapa tindakan militer yang serius: Pertama melawan wilayah Muslim yang lebih kecil, lalu mengarahkan mereka melawan para prajurit salib.
Aun 559-564 H/ 1164-1168 M. Sejak itu Asaduddin, pamannya diangkat menjadi Perdana Menteri Khilafah Fathimiyah. Setelah pamnnya meninggal, jabatan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi.Dengan kematian Nuruddin (1174) dia menerima gelar Sultan di Mesir. Disana dia memproklamasikan kemerdekaan dari kaum Seljuk, dan dia terbukti sebagai penemu dari dinasti Ayyubid dan mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir. Dia memperlebar wilayah dia ke sebelah barat di maghreb, dan ketika paman dia pergi ke Nil untuk mendamaikan beberapa pemberontakan dari bekas pendukung Fatimid, dia lalu melanjutkan ke Laut Merah untuk menaklukan Yaman. Dia juga disebut Waliullah yang artinya teman Allah bagi kaum muslim Sunni.
Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.
Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M, Damaskus diserahkan kepada puteranya yang masih kecil Sultan Salih Ismail didampingi seorang wali. Dibawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan di antara putera-putera Nuruddin dan wilayah kekuasaan Nurruddin menjadi terpecah-pecah. Shalahuddin Al-Ayyubi pergi ke Damaskus untuk membereskan keadaan, tetapi ia mendapat perlawanan dari pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan. Akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi melawannya dan menyatakan diri sebagai raja untuk wilayah Mesir dan Syam pada tahun 571 H/1176 M dan berhasil memperluas wilayahnya hingga Mousul, Irak bagian utara.